Langsung ke konten utama

Javascript: Interpreted? Compiled?

 Assalamualaikum wr wb. Halo guys kembali lagi dengan saya Haikal di materi javascript. Sebelum kita melanjutkan materi menuju framework frontend, kita perkuat dulu dasar atau fondasinya. 


Pada kali ini kita akan membahas tentang interpreter , compiler pada javascript. 

Javascript is scripting language

Javascript merupakan scripting language yang artinya ia menggunakan interpreter.  Berbeda dengan bahasa pemrograman lain misalkan Java ia menggunakan compiler yang menerjemahkan menjadi bahasa yang bisa dimengerti oleh mesin.


Interpreter vs Compiler

Interpreter:

  • Mentranslasi pernyataan program satu persatu
  • Memakan sedikit waktu untuk menganalisis kode. Namun, secara keseluruhan komparatif ia lebih lambat dibanding compiler
  • bahasa yang menggunakan: javascript, ruby, python.

Compiler

  • Scan seluruh program dan mentranslasikan semuanya kedalam machine code
  • Memakan lebih waktu untuk menganalisis kode. Namun, secara keseluruhan komparatif ia lebih cepat dibanding interpreter
  • bahasa yang menggunakan: java, c#, c / c++. 

 

src: programiz.com



Tapi...

Berdasarkan kebanyakan di internet javascript merupakan interpreted language. Tapi sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Contoh, Kita ambil V8 Chrome Engine yang merupakan sebuah engine/mesin yang berjalan didalam inti google chrome dan Node JS (Backendnya para javascript coder) yang mengkompilasi/compile code asli secara internal.

V8 increases performance by compiling JavaScript to native machine code before executing it, versus executing bytecode or interpreting it.

Artinya, V8 meningkatkan performa dengan kompilasi ke native machine code sebelum mengkesekusi, versus mengeksekusi bytecode atau di interpretasikan.

contoh program:

console.log("Hello World");

hello;


Kalau secara teori interpreter ia akan mengeksekusi baris pertama "Hello World" lalu selanjutnya akan ada kesalahan syntax. Namun, runtime environment javascript modern tidak seperti itu dia akan crash sebelum fungsi console.log dijalankan.


Jadi.. Compiled?

Hmm, mungkin iya tapi mungkin tidak. Tergantung dari implementasinya dan perspektif.


Mungkin sekian untuk materi kali ini, selanjutnya kita akan membahas tentang hoisting. Wassalamualaikum wr wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Javascript: 4 Fakta Menarik Tentang Javascript

 Assalamualaikum wr wb. Halo guys kembali lagi dengan saya Haikal. Kali ini saya akan membagi fakta-fakta menarik tentang javascript. Seperti yang kalian tau blog ini membahas seputar javascript dan kita akan men-highlight fakta - fakta menarik tentang javascript ini, 1. Immediately-Invoked Function Expression Seperti yang kalian tahu, javascript memiliki sebuah keunikan yang dimana function dapat dipanggil secara langsung menggunakan () setelah function tersebut di deklarasi. Tapi tahukah kalian jika kalian menyimpan 2 function seperti ini: See the Pen iminfunex by haikal ( @haikul ) on CodePen . Function kedua akan error dan mengalami kesalahan sintaks. 2. Semicolon Javascript dapat berjalan dengan dan tanpa semicolon. Kalau bahasa pemrograman pada umumnya ia mengharuskan mengakhiri baris kode dengan sebuah semicolon. Tapi tahukah kalian bahwa semicolon dapat di tempatkan di awal baris sebuah kode seperti ini: See the Pen pre-semicolon by haikal ( @haikul ) on CodePen

Javascript React: Props

 Assalamualaikum wr wb. Halo guys kembali lagi denga saya Haikal. Kali ini saya akan sharing materi tentang props pada react js. Langsung saja kita bahas. Props src: https://cdn-media-1.freecodecamp.org/images/zdcDnVK0Okw3GBfFb8vzE3Ofi0uKUpD5KRRN   Props adalah argumen yang di kirimkan lewat react component dengan HTML attribute untuk mengirimkan sebuah data pada component. React props mirip seperti function argument di javascript dan attribute di HTML. Untuk mengirimkan props ke component kalian harus menggunakan syntax yang sama seperti HTML. Kita gunakan react project yang kemarin dipakai. Jika kalian belum mengikuti seri sebelumnya tentang react, saya sarankan untuk dibaca terlebih dahulu dimulai dari proses instalasinya hingga materi component. Contoh: App.js <Greet message="Selamat Pagi" /> <Greet message="Selamat Siang" /> <Greet message="Selamat Sore" /> <Greet message="Selamat Malam" />  

Javascript: 5 Website Untuk Mengasah Analisis dan Problem Solving

 Assalamualaikum wr wb. Halo guys kembali lagi dengan saya Haikal. Kali ini saya akan sharing website-website yang kalian harus tahu untuk mengasah problem solving dan analisis yang dibutuhkan dalam sebuah coding. Berikut daftar websitenya A great way to improve your skills when learning to code is by solving coding challenges. Solving different types of challenges and puzzles can help you become a better problem solver, learn the intricacies of a programming language, prepare for job interviews, learn new algorithms, and more.    1. TopCoder   TopCoder adalah sebuah platform untuk mengasah skill competitive programming online. Menyediakan sebuah masalah-masalah dan tantangan algoritma yang harus kalian pecahkan dengan online teks editor. Memiliki fitur scoring dimana para peserta dapat berlomba-lomba untuk mendapatkan score yang tinggi. 2. LeetCode   Leetcode juga tidak kalah dengan website lainnya. Memiliki banyak masalah-masalah algoritma dari mulai yang paling mudah hingga suli